Al-Walâ Dan Al-BarâTali Iman Terkuat
AL-WALA’ DAN AL-BARA’ TALI IMAN TERKUAT[1]
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia. [al-Mumtahanah/60:1].
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ قَدْ يَئِسُوا مِنَ الْآخِرَةِ كَمَا يَئِسَ الْكُفَّارُ مِنْ أَصْحَابِ الْقُبُورِ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allâh. Sesungguhnya mereka telah putus-asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus-asa. [al-Mumtahanah/60:13].
Dalam ayat di atas, Allâh Azza wa Jalla memerintahkan agar kaum Muslimin memusuhi dan membenci orang-orag kafir, karena Allâh Azza wa Jalla membenci dan memusuhi mereka. Demikianlah kandungan firman Allâh Azza wa Jalla , namun anehnya, sebagian orang saat ini ada yang meminta supaya masalah al-walâ’ dan al-barâ’ ini dihilangkan dari kurikulum pendidikan dan mereka menyebutnya dengan istilah “(Menyebar) Kebencian kepada orang lain”, dan mereka menyuarakan kecintaan kepada orang-orang kafir. Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah ini merupakan satu bentuk penentangan terhadap Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya? Bisakah mereka menghapus masalah ini dari al-Qur`ân?
Saya khawatir orang-orang yang giat mengkampanyekan ini termasuk dalam golongan orang-orang yang benci terhadap apa yang Allâh Azza wa Jalla turunkan, sehingga mengakibatkan amalan mereka sia-sia, tidak bermanfaat sama sekali. Saya khawatir mereka juga masuk dalam firman Allâh Azza wa Jalla :
وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالنَّبِيِّ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ وَلَٰكِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
Sekiranya mereka beriman kepada Allâh, kepada nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik. [al-Mâidah/5:81].
Di kutub lain yang berseberangan dengan kelompok di atas, ada juga kelompok lain yang melampaui batas dalam masalah al-walâ’ dan al-barâ’ sampai-sampai mereka tidak membedakan antara masalah ini dengan masalah bolehnya bermu’amalah dengan orang-orang kafir dalam masalah-masalah yang diperbolehkan, juga antara masalah ini dengan keharusan menepati janji, memberikan jaminan keamanan kepada orang kafir yang terikat perjanjian dengan kita, juga antara kewajiban berbuat baik kepada orang tua yang kafir, dan kewajiban berbuat baik kepada orang kafir yang sudah berbuat baik kepada kaum Muslimin.Mereka tidak bisa membedakan antara yang ini dan yang itu.
Kedua kelompok di atas, yaitu kelompok yang mengingkari prinsip al-walâ’ dan al-barâ’ serta kelompok yang melampaui batas dalam menerapkannya, kedua-duanya sesat dan menyimpang dari jalan yang benar. Sebaik-baik perkara adalah yang tengah-tengah yaitu dengan membedakan masalah-masalah yang telah dibedakan oleh Allâh Azza wa Jalla dan menyatukan atau menyamakan apa yang disatukan oleh Allâh Azza wa Jalla .
Agar manusia tidak tersesat tanpa disadari, maka tentu kita mesti mempelajari agama Allâh Azza wa Jalla ini dan menghindar dari jebakan hawa nafsu yang sentiasa berusaha menyesatkan manusia dari jalan Allâh Azza wa Jalla .
Kelompok yang menuntut peniadaan prinsip ini dari kurikulum dan kitab-kitab aqidah, tidak akan mampu menghapusnya dari al-Qur`ân dan Sunnah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , karena Allâh Azza wa Jalla menjaga kitab-Nya :
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur`ân, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya [al-Hijr/15:9]
Allâh Azza wa Jalla juga berfirman :
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ
Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allâh dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allâh dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. [al-Mujâdilah/58:22]
Orang yang mengkampanyekan kecintaan kepada orang-orang kafir adalah termasuk orang-orang yang menentang Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya. Mereka tidak memiliki perisai iman yang kuat yang bisa melindungi mereka atau jangan-jangan mereka tidak memiliki iman sama sekali, karena Allâh Azza wa Jalla berfirman :
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allâh dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allâh dan Rasul-Nya [al-Mujâdilah/58:22]
Juga berfirman :
وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالنَّبِيِّ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ وَلَٰكِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
Sekiranya mereka beriman kepada Allâh, kepada nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik. [al-Mâidah/5:81]
Semoga Allâh Azza wa Jalla senantiasa memberikan hidayah kepada kita semua untuk mengetahui al-haq lalu mengamalkannya serta untuk mengetahui yang batil lalu menjauhinya.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XVII/1435H/2014M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196. Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
________
Footnote
[1] Diangkat dari al-Bayân li Akhthâ’i ba’dhil Kuttâb, 3/14 karya Syaikh Shalih al-Fauzan
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/5426-alwal-dan-albartali-iman-terkuat.html